Usus Buntu dan fakta uniknya
Apakah anda pernah mendengar istilah Usus Buntu ? Tentunya anda ada yang pernah mengalami atau mendengar tentang apendik atau usus buntu. Berikut adalah fakta unik tentang usus buntu.
1. Apendiks adalah sepotong usus kecil seperti selang yang menyerupai ekor.
Apendiks berada di awal usus besar. Ujungnya tertutup dan ujung lain bersambungan dengan usus besar. Panjang apendiks dapat mencapai 10 cm dan lebarnya sekitar 1.5 cm. Apendiks hanya ditemukan pada manusia, spesies kera tertentu, dan wombat. Seekor mamalia Australia. Binatang lain memiliki organ yang posisinya sama seperti apendiks yang berfungsi sebagai lambung tambahan, tempat selulosa, bagian serat dalam tanaman, dicerna oleh bakteria. Tampaknya manusia berevolusi dan mulai makan sedikit selulosa serta lebih banyak daging, sehingga organ khusus ini tidak diperlukan lagi
2. Keberadaan Apendiks dalam organ dianggap tidak penting bagi kesehatan.
2. Keberadaan Apendiks dalam organ dianggap tidak penting bagi kesehatan.
Fakta tentang Apendiks tampaknya
saling bertentangan. Di si lain, alam tampaknya membuat apendiks bekerja sebagai penjaga infeksi di bagian bawah usus. Seperti tonsil dan adenoid, apendiks mengandung kumpulan kelenjar limfa untuk tujuan ini; tetapi jika apendiks meradang terjadi apendisitis, dan organ dapat diangkat. Di sisi lain, apendiks tampaknya tidak penting bagi kesehatan. Apendiks dapat dibuang di usia dini, tidak membuat perbedaan yang berarti, dan hampir mengerut sempurna pada usia 40-an.
3. Usus buntu sering terjadi pada masa remaja.
3. Usus buntu sering terjadi pada masa remaja.
Apendisitis dapat terjadi setiap waktu, dari bayi sampai dewasa. Namun, apendisitis jarang terjadi pada usia kurang dari dua tahun, lebilh sering terjadi pada remaja, kemudian semakin jarang terjadi pada orang berusia lebih dari 30 tahun. Masih belum diketahui mengapa apendisitis mencapai puncaknya di masa remaja.
4. Penyebab Usus buntu adalah Sumbatan makanan dan cacing.
Riwayat dan kejadian apendisitas masih menjadi teka-teki. Sampai akhir abad ke-19, apendisitas relatif ridak diketahui. Ini masih merupakan kasus yang ditemukan di Asia, Afrika, dan Polinesia. Namun, diabad ke-21, Amerika Utara, Eropa, dan Australia, misalnya, apendisitis sering dilaporkan. Terjadinya apendisitis diduga terkait erat dengan perubahan kebiasaan makan. Diet Barat modern sangat lunak sehingga kurang serat. Kekurangan ini menyebabkan makanan dialirkan lambat di usus dan kelambatan ini menyebabkan sumbatan, yang mungkin menyebabkan apendisitis.Residu/sisa makanan terkadang terkumpul di dalam apendiks dan membentuk sumbatan. Biji buah dan benda asing lain yang tertelan dapat memperburuk apendiks, tetapi ini jarang terjadi. Cacing, akibat makanan yang tercemar merupakan bahaya apendisitis yang lain. Parasit usus ini dapat menyumbat di apendiks dan pada akhirnya menyebabkan obstruksi. Apa pun asal nya, obstruksi dapat menyebabkan apendisitis.
Komentar
Posting Komentar