CACING YANG MERUGIKAN MANUSIA
Cacing menjadi masalah kesehatan besar di seluruh dunia. Meskipun pada beberapa tipe, serangan cacing secara serius terjadi di iklim sedang, namun di daerah tropis cacing menyebabkan banyak penyakit. Cacing atau juga disebut helmin merupakan hewan dengan banyak sel, berbeda halnya dengan
bakteri yang bersel tunggal dan protozoa yang merupakan parasit utama lainnya pada manusia.
Pada cacing yang bersifat parasit, sebagian besar spesies mempunyai siklus kehidupan khas yang memungkinkan masuk melalui hewan lain sebelum masuk ke tubuh manusia. Sebagai contoh, schistosoma yang menyebabkan schistosomiasis melewati fase perkembangan dalam siput air sebelum masuk ke manusia. larva cacing ekhinokokus yang menyerang anjing mungkin melalui fase larvanya pada manusia membentuk kista hidatid yang berkembang dalam hati manusia. Maka sangat penting bagi manusia untuk menjaga kebersihan hewan peliharaannya dan kebersihan dirinya sendiri.
Cacing yang menyebabkan masalah pada manusia dibagi dalam 3 kelompok besar. Yaitu
1. Kelompok Cacing Nematoda
Nematoda mempunyai bentuk dan ukuran yang beragam dan demikian pula siklus kehidupannya. Secara medis seringnya yang menjangiti manusia adalah jenis-jenis cacing bulat. Yang termasuk cacing jenis Nematoda yaitu diantaranya adalah :
a. Filaria. merupakan kelompok cacing yang menyebabkan penyakit elefantiasis dan kebutaan sungai. Cacing ini dibawa dari orang ke orang oleh serangga pengisap darah, dengan spesies serangga yang berbeda untuk tiap spesies cacing. Secara umum, polanya adalah cacing dewasa kawin. Lalu betinanya menghasilkan sejumlah besar larva atau mikrofilaria yang masuk dalam aliran darah manusia. Bila serangga menggigit manusia yang terinfeksi, mikrofilaria terambil dari dalam darah. Ini berkembang dalam nyamuk dan disuntikkan kembali ke manusia lain, membentuk tempat berkumpul yang baru dan menyebarkan infeksi.
b. Cacing tambang, merupakan cacing yang sangat banyak ditemukan di daerah tropis dan sub tropis. Bentuknyapun berbeda-beda dan mempunyai siklus hidup yang sama, dimana cacing dewasa hidup dalam duodenum (bagian dari usus halus) dan juga hidup dari darah lalu meletakkan telurnya. Kemudian telur keluar melalui tinja. Di tanah hangat, telur berubah menjadi larva yang dapat masuk ke kulit manusia ketika telapak kaki berkontak dengannya. Begitu ada dalam aliran darah, larva dibawa ke paru-paru. Kemudian menuju saluran udara untuk ditelan dan menuju ke usus halus.
c. Askaris, adalah cacing yang diperkirakan menginfeksi seperempat populasi dunia dengan masuk langsung dari makanan yang tercemar tinja. Cacing hidup dalam usus halus. Begitu larva menetas dalam denum, sampai ke dalam aliran darah dan membenamkan dirinya dalam paru-paru. Dari sini dibatukkan melalui saluran udara dan ditelan. Sejumlah besar askaris dalam usus halus dapat menyebabkan penyumbatan.
d. Cacing kremi, adalah cacing yang sebagian besar tersebar cukup banyak di seluruh dunia. Cacing ini juga juga hidup dalam usus halus. Cacing betina dewasa meletakkan telurnya di anus yang menyebabkan iritasi. Saat jari manusia menggaruk dan lalu tidak sengaja menelannya, menyebabkan infeksi kembali pada orang yang sama Bahkan bisa jadi menginfeksi orang lain karena menyuapi makanan. Hal ini sering terjadi pada anak-anak. Gejala utama yang disadari penderita adalah gatal pada anus.
2. Kelompok Cacing Cestoda atau Cacing Pita
Cacing Pita hanya menyerang pemakan daging. Bentuk khas cacing Pita adalah cacing pita sapi Taenianata. Manusia merupakan tuan rumah primer dan cacing menempatkan dirinya pada dinding usus halus bagian atas dengan membentuk benang panjang yang mengandung telur.
Hati-hati saat memakan daging sapi, yang terinfeksi cacing pita ini. Bila manusia terinfeksi, telur berubah menjadi larva yang menyebar untuk menginvasi semua otot, hati-hati pula dengan cacing pita dari daging babi, yang disebut Taenia solium, karena caing jenis ini masuk ke dalam aliran darah.
3. Trematoda ( Cacing Pipih atau cacing hati)
Bilharzia Schistosomiasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing dari kelompok trematoda. Cacing bentuk Mesir ini menyerang kandung kemih. Cacing ini juga menyebabkan gangguan dan menyerang usus besar. Telur keluar ke dalam tinja dan berkembang dalam siput air sebelum larva menemukan jalan balik ke tubuh manusia dengan menggali lubang pada kulit. Cacing hati sangat beresiko menjangkiti orang yang suka menyantap ikan mentah.
Lalu bahagimana cara mengobati dan mengatasinya ?
obat dapat mematikan sebagian besar cacing yang menginfeksi manusia, namun beberapa obat bersifat toksik. Infeksi cacing merupakan masalah kesehatan masyarakat, yang penting adalah pengendaliannya. Banyak infeksi cacing dapat dihindari dengan kesehatan lingkungan yang baik dan dengan mengurangi risiko makan dan minum yang tercemar oleh tinja manusia. Pada kasus lain, pengontrolan tuan rumah perantara akan mengurangi risiko penyakit, Contoh, orang China membuat langkah yang lebih maju untuk mengurangi risiko terkena schistosomiasis dengan mengurangi populasi siput air secara besar-besaran.
Komentar
Posting Komentar